Pengenalan MPASI dan Pengaruhnya Terhadap ASI
Saat bayi memasuki usia 8 bulan, banyak ibu yang mengalami penurunan produksi ASI. Ini seringkali terjadi karena bayi mulai diperkenalkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Proses ini secara alami mengurangi frekuensi menyusui, yang kemudian dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI. ASI bekerja berdasarkan prinsip ‘supply and demand’, sehingga penurunan permintaan akan mengurangi produksi.
Tanda-Tanda Penurunan ASI
Beberapa tanda yang dapat menunjukkan penurunan ASI antara lain:
- Payudara tidak sepadat biasanya.
- ASI tidak merembes hingga ke pakaian.
- Jumlah ASI yang keluar saat memerah berkurang.
- Bayi terlihat masih lapar setelah menyusu.
- Berat badan bayi tidak kunjung meningkat atau justru menurun.
Penyebab Umum Berkurangnya ASI
Penurunan ASI dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Teknik menyusui yang kurang tepat.
- Menunda waktu menyusui.
- Efek samping obat-obatan tertentu.
- Jarang menyusui setelah melahirkan.
- Kondisi kesehatan tertentu pada ibu, seperti diabetes atau anemia.
Kebutuhan ASI pada Bayi 8 Bulan
Pada usia 8 bulan, bayi biasanya membutuhkan sekitar 800-900 ml ASI per hari. Frekuensi menyusui mungkin berkurang menjadi 4-6 kali sehari karena pengenalan MPASI.
Strategi Meningkatkan Produksi ASI
Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu dapat:
- Menyusui atau memompa ASI setiap 2-3 jam.
- Memastikan pelekatan yang tepat saat menyusui.
- Menghindari penggunaan dot atau empeng.
- Menjaga asupan nutrisi yang baik dan mengelola stres.
Mengatur Jadwal MPASI dan Menyusui
Penting untuk mengatur jadwal MPASI dan menyusui agar produksi ASI tetap optimal. Pada usia 6-9 bulan, berikan ASI atau susu formula terlebih dahulu, lalu MPASI. Setelah 9 bulan, bisa dimulai dengan MPASI diikuti dengan ASI.
Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI, ibu dapat memastikan bahwa bayi tetap mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode penting ini.