Ibu Menyusui dan Cacar Air: Panduan Lengkap untuk Ibu dan Bayi

Siti Hartinah

Cacar air (varisela) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Meskipun umumnya dianggap sebagai penyakit ringan pada anak-anak, cacar air pada ibu menyusui menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena berpotensi menular pada bayi. Artikel ini akan membahas secara detail tentang cacar air pada ibu menyusui, mulai dari gejala, penularan, perawatan, hingga dampaknya pada bayi.

Gejala Cacar Air pada Ibu Menyusui

Gejala cacar air pada ibu menyusui serupa dengan gejala pada individu lainnya. Biasanya, gejala dimulai dengan demam ringan, malaise (rasa tidak enak badan), dan sakit kepala. Setelah itu, ruam khas cacar air akan muncul. Ruam ini berupa bintik-bintik merah yang kemudian berubah menjadi vesikel (gelembung berisi cairan) yang gatal. Vesikel ini akan mengalami beberapa tahap, mulai dari bintik merah, vesikel berisi cairan jernih, lalu menjadi keropeng yang akhirnya mengering dan hilang. Tahapan ini terjadi secara bertahap, sehingga pada satu waktu, mungkin akan terlihat berbagai tahap ruam pada kulit. Lokasi ruam bisa di seluruh tubuh, termasuk kulit kepala, wajah, dan area genital. Gejala lain yang mungkin terjadi meliputi:

  • Demam: Demam ringan hingga sedang adalah umum terjadi.
  • Sakit kepala: Rasa sakit kepala dapat ringan hingga sedang.
  • Nyeri otot: Ibu mungkin merasakan nyeri otot atau nyeri tubuh.
  • Kelelahan: Kelelahan yang signifikan adalah umum terjadi.
  • Gangguan pencernaan: Mual, muntah, dan diare mungkin terjadi, meskipun tidak selalu.

Keparahan gejala dapat bervariasi antar individu. Beberapa ibu mungkin hanya mengalami gejala ringan, sementara yang lain mengalami gejala yang lebih berat. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala yang dialami cukup berat atau menimbulkan kekhawatiran.

Penularan Cacar Air dari Ibu Menyusui ke Bayi

Cacar air menular melalui droplet udara (percikan air liur) saat penderita batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan cairan vesikel. Ibu menyusui yang terkena cacar air berpotensi menularkan virus kepada bayinya melalui beberapa cara:

  • Kontak langsung: Kontak langsung antara kulit ibu yang terkena ruam dengan kulit bayi.
  • Droplet udara: Bayi dapat menghirup droplet udara yang mengandung virus VZV dari ibu yang terkena cacar air.
  • Air susu ibu (ASI): Meskipun jarang, virus VZV dapat ditemukan dalam ASI. Namun, risiko penularan melalui ASI sangat rendah dibandingkan dengan penularan melalui kontak langsung atau droplet udara. Studi menunjukkan bahwa imunoglobulin dalam ASI dapat memberikan perlindungan kepada bayi.

Risiko penularan kepada bayi bergantung pada beberapa faktor, termasuk usia bayi, status imunisasi bayi, dan seberapa parah infeksi pada ibu. Bayi yang belum divaksinasi atau yang berumur kurang dari 12 bulan memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar bayi yang ibunya terkena cacar air selama menyusui tidak akan terinfeksi.

Perawatan Cacar Air pada Ibu Menyusui

Pengobatan cacar air pada ibu menyusui bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Perawatan umumnya bersifat suportif dan meliputi:

  • Obat antihistamin: Untuk mengurangi gatal dan rasa tidak nyaman.
  • Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu meredakan gatal dan mengurangi pembengkakan.
  • Lotion calamine: Lotion calamine dapat membantu meredakan gatal.
  • Analgesik (pereda nyeri): Parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri. Hindari aspirin karena dapat meningkatkan risiko sindrom Reye pada anak-anak.
  • Perawatan kulit: Jaga kebersihan kulit dan hindari menggaruk ruam untuk mencegah infeksi sekunder. Potong kuku agar tidak tergores kulit.
  • Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan.
  • Konsumsi cairan yang cukup: Hindari dehidrasi dengan minum banyak cairan.

Dalam kasus yang berat, dokter mungkin meresepkan obat antivirus seperti asiklovir. Obat antivirus ini dapat mengurangi keparahan dan durasi penyakit, terutama pada ibu dengan sistem imun yang lemah atau yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. Namun, pemberian obat antivirus harus dikonsultasikan dengan dokter.

Pencegahan Penularan Cacar Air kepada Bayi

Pencegahan penularan cacar air kepada bayi sangat penting. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Menghindari kontak langsung: Ibu yang terkena cacar air harus menghindari kontak langsung dengan bayi sebisa mungkin. Jika harus melakukan kontak fisik, misalnya saat menyusui, usahakan untuk menutupi ruam dengan kain bersih.
  • Mencuci tangan secara teratur: Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air sangat penting untuk mencegah penyebaran virus.
  • Menggunakan masker: Ibu yang terkena cacar air dapat menggunakan masker untuk mengurangi penyebaran droplet udara.
  • Menjaga kebersihan lingkungan: Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran virus.
  • Menghindari kontak dengan orang lain: Ibu yang terkena cacar air sebaiknya membatasi kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus.

Jika bayi menunjukkan gejala cacar air, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.

Dampak Cacar Air pada Bayi yang Menyusu

Bayi yang terinfeksi cacar air umumnya akan mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, pada bayi yang baru lahir atau prematur, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, ensefalitis, atau infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perawatan medis segera jika bayi menunjukkan gejala cacar air.

Bayi yang ibunya terkena cacar air selama menyusui, bahkan jika tidak terinfeksi, tetap dapat mendapatkan perlindungan dari antibodi yang terdapat dalam ASI. ASI mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan infeksi. Oleh karena itu, menyusui tetap dianjurkan meskipun ibu terkena cacar air, selama langkah-langkah pencegahan penularan dilakukan.

Vaksinasi Cacar Air

Vaksinasi cacar air sangat efektif dalam mencegah penyakit ini. Vaksin cacar air direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah terinfeksi cacar air atau yang belum divaksinasi. Vaksinasi juga dapat mengurangi keparahan gejala pada mereka yang terinfeksi. Untuk ibu menyusui yang belum pernah divaksinasi, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah vaksinasi aman dilakukan selama masa menyusui. Vaksinasi cacar air umumnya aman bagi ibu menyusui.

Menjaga kesehatan dan kebersihan merupakan kunci pencegahan dan penanganan cacar air pada ibu menyusui. Konsultasi dengan dokter penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Also Read

Bagikan:

Tags