Bayi ASI Campur Sufor Belum BAB: Penyebab, Pencegahan, dan Penanganannya

Sri Wulandari

Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi adalah anjuran WHO, namun tak jarang para ibu memilih untuk memberikan ASI perah atau kombinasi ASI dan susu formula (sufor) karena berbagai alasan. Salah satu kekhawatiran yang sering muncul adalah bayi yang diberi ASI campur sufor belum buang air besar (BAB). Kondisi ini dapat menimbulkan kecemasan bagi orang tua. Artikel ini akan membahas secara detail penyebab, pencegahan, dan penanganan bayi ASI campur sufor yang belum BAB, dengan mengacu pada berbagai sumber terpercaya.

1. Frekuensi BAB Normal Bayi ASI Campur Sufor

Sebelum membahas masalah bayi yang belum BAB, penting untuk memahami frekuensi BAB normal pada bayi yang diberi ASI campur sufor. Berbeda dengan bayi yang hanya mengonsumsi ASI, bayi yang mendapat tambahan sufor mungkin memiliki pola BAB yang sedikit berbeda. Bayi yang sepenuhnya ASI biasanya BAB lebih sering, bahkan beberapa kali dalam sehari, dengan feses yang lunak dan berwarna kuning kehijauan. Namun, pada bayi ASI campur sufor, frekuensi BAB bisa lebih jarang, berkisar antara 1-3 kali dalam seminggu. Konsistensi feses juga mungkin lebih padat dibandingkan dengan bayi ASI eksklusif. Hal ini disebabkan oleh perbedaan komposisi ASI dan sufor. ASI lebih mudah dicerna dan menghasilkan feses yang lebih lunak, sementara sufor dapat menyebabkan feses yang lebih padat. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap bayi unik, dan pola BAB dapat bervariasi.

Also Read

Bagikan:

Tags