Aqiqah merupakan salah satu tradisi yang dijalankan oleh umat Islam untuk menyambut kelahiran seorang anak. Namun, bagaimana jika aqiqah belum dilaksanakan hingga anak tersebut dewasa? Artikel ini akan mengupas tuntas tentang pelaksanaan aqiqah bagi mereka yang sudah beranjak dewasa, dengan mengacu pada berbagai sumber dan pandangan ulama.
Pengertian Aqiqah
Aqiqah adalah proses penyembelihan hewan tertentu sebagai bentuk syukur atas kelahiran seorang anak dalam Islam. Tradisi ini memiliki dasar yang kuat dalam hadis dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Hukum Aqiqah
Menurut sebagian besar ulama, aqiqah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang mampu melakukannya dari segi finansial.
Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Idealnya, aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Namun, jika tidak terlaksana, para ulama berpendapat bahwa aqiqah masih bisa dilakukan hingga anak mencapai usia baligh.
Aqiqah untuk Anak Dewasa
Jika aqiqah tidak sempat dilakukan saat anak masih kecil, masih ada kesempatan untuk melaksanakannya ketika anak sudah dewasa. Beberapa pendapat ulama menyatakan bahwa tanggung jawab aqiqah berpindah kepada anak setelah ia baligh.
Pelaksanaan Aqiqah Dewasa
Dalam kasus di mana aqiqah belum dilaksanakan hingga anak dewasa, orang tua dapat memberikan uang kepada anaknya untuk membeli hewan aqiqah, atau anak tersebut dapat melaksanakannya sendiri.
Perbedaan Pendapat Ulama
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai aqiqah untuk anak yang sudah dewasa. Sebagian berpendapat bahwa aqiqah menjadi tidak wajib setelah anak baligh, sementara yang lainnya tetap menganjurkannya.
Dengan mempertimbangkan berbagai sumber dan pandangan ulama, artikel ini telah mengupas tentang aqiqah di usia dewasa. Dari definisi, hukum, waktu pelaksanaan, hingga pelaksanaan dan perbedaan pendapat ulama, semoga informasi ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin melaksanakan aqiqah di usia dewasa.
